Kepastian itu Penting Nggak, Sih?
Suatu hari aku pernah berkhayal. Seandainya aku bisa tau apa yang akan terjadi besok. Seandainya aku tau kapan ajal ku dan keluargaku datang. Seandainya aku tau apa yang orang lain rasakan. Seandainya aku bisa tau segalanya yang akan terjadi di dunia ini.
Tapi... sejenak aku berfikir lagi. Bukankah nanti hidupku akan terasa sangat hambar kalau aku sudah tau semuanya? Aku nggak perlu lagi khawatir kalau akan terjadi apa-apa besok, Aku bisa mempersiapkan dan meminimalisir bahaya nya esok hari. Aku juga nggak perlu lagi merasakan bahagia dengan kabar aku lolos pada suatu sekolah maupun pekerjaan dan karena kejutan-kejutan kecil yang orang lain berikan. Aku nggak perlu lagi merasakan sedih kalau di khianati, karena dari awal aku udah tau dia nggak setia. Aku juga nggak perlu lagi merasakan kecewa maupun sakit hati karena disakiti, karena aku akan lebih dulu meninggalkan orang yang akan menyakitiku. Iya, mungkin rasanya sangat hambar...
Karena hidup memang penuh misteri. Kita nggak akan tau apa yang akan terjadi esok hari. Terkadang apa yang kita khawatirkan nggak seburuk yang ada di pikiran kita. Dan terkadang apa yang kita percayai malah nggak seperti apa yang kita yakini.
Kalian pernah nggak, pas kalian chat temen kalian, tiba-tiba cuma di read? Kalian pasti bertanya-tanya apakah ada yang salah dengan diri kalian. Pernah nggak, pas pacar kalian hari ini baru bisa pegang handphone, tapi nggak bisa dihubungi sampe besok siang nya? Pasti kalian khawatir dan cemas. Pernah nggak, pas kalian lagi seru-serunya ngobrol, pacar kalian tiba-tiba membalas chatting dari orang lain dengan senyum-senyum sendiri sambil handphone nya di miring-miringin biar kalian nggak bisa ngelihat layar handphone nya? Pasti kalian curiga. Pernah nggak, kalian dibikin merasa di spesial kan dan diberi perhatian lebih sama cowok, tapi nggak ditembak-tembak? Pasti kalian akan bertanya-tanya apakah sebenarnya cowok ini suka beneran apa nggak sama kita. Pernah nggak, kalian merasa takut dan nggak yakin untuk menggapai cita-cita kalian karena takut gagal?
Di sisi lain kekhawatiran kita, sebenarnya, yang kita inginkan saat itu hanyalah kepastian. Kita meminta pengesahan dari orang lain saat kita mengkhawatirkan diri kita sendiri. Seperti, bertanya kepada pacar kita "Apakah aku menyebalkan? Apakah aku membosankan?" Karena kita khawatir pacar tidak menyukai kita. Atau dengan memeriksa sesuatu berulang kali, seperti memeriksa chat pada handphone nya, stalking following nya, stalking story teman-temannya karena takut pacar akan membohongi kita dengan alasan keluar bersama teman-temannya, dll. Karena tidak tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang akan terjadi, kekhawatiran kita hanya akan menimbulkan ketidaknyamanan pada diri kita sendiri, bahkan orang lain disekitar kita.
Kita mencintai kepastian karena kita merasa aman saat kita tahu dan berhenti mencari jawaban. Mungkin beberapa orang lebih suka tersakiti saat ini daripada yang tak terduga nanti.
Tetapi hidup ini memang penuh dengan ketidakpastian. Tidak ada jaminan karena tidak ada yang bisa memprediksi masa depan. Begitu banyak hal yang tidak kita ketahui. Mungkin orang yang tertawa bersama kita hari ini, besoknya meninggal karena kecelakaan. Semakin kita khawatir, semakin besar kita berpikir sesuatu yang buruk akan terjadi.
Sebenernya nggak masalah kalau kita mencari kepastian pada sesuatu yang dapat kita kontrol. Misalnya, apabila kita ingin lulus cum laude, lebih baik tahu berapa IPK kita walaupun tidak menjamin kita bahwa IPK bagus akan menjamin pekerjaan kita kelak setidaknya kita bisa memprediksi bagaimana agar IPK kita bisa lebih baik kedepannya. Selain itu, kita bisa mengumpulkan semua informasi sebelum memulai sesuatu, seperti kita harus melihat jadwal mata kuliah apa besok hari sebelum memulai belajar. Atau mengecek maps sebelum pergi ke tempat baru untuk melihat jalan mana yang harus dilewati. Selama itu adalah sesuatu yang bisa kita kontrol, maka lakukanlah.
Tapi, ada banyak hal di dunia ini yang tidak bisa kita kontrol. Selain itu, mengkhawatirkan itu hanya membuang-buang energi karena tidak mengubah apapun. Semakin kita tidak bisa menerima ketidakpastian, semakin tidak stabil emosi dan tingkah laku kita. Mengkhawatirkan hanya membuat situasi menjadi lebih buruk karena saat kita khawatir, emosi dan perilaku kita menjadi tidak stabil dan tidak menyenangkan, akibatnya, kita akan memberikan pengaruh negatif kepada orang di sekitar kita. Dan fatalnya, pada saat kita khawatir, kita tidak bisa berpikir jernih dan membuat kita jauh lebih cemas dan kurang produktif dalam kegiatan kita.
Terkadang, tidak tahu itu lebih baik daripada harus menerka-nerka yang tidak pasti. Dan, menerima segala kemungkinan di kemudian hari dengan lebih ikhlas akan menjadikan kita lebih kuat dan tegar.
Setuju?
Komentar
Posting Komentar