Cinta Aja Nggak Cukup
Seiring semakin bertambahnya usia, semakin banyak hal yang udah kita lalui, semakin sering kita merasakan sakit hati, otomatis semakin bertambah dewasa dan realistis juga pemikiran kita. Sama halnya kayak milih pasangan. Semakin bertambah usia kita, semakin banyak list-list kriteria pasangan yang kita inginkan, semakin rumit juga percintaan yg dialami.
Mungkin dulu pas masih SMP maupun SMA cuma bermodalkan “aku suka kamu, kamu juga suka aku. Yuk lah kita terikat status pacaran” udah cukup. Tapi makin dewasa kita, hal-hal kayak gitu udah gak berlaku lagi buat kita. Karena makin kesini juga makin bertambah orang-orang yang kita temui, kita makin sering mengagumi orang lain, bahkan makin sering sekedar suka sama orang lain karena hanya suatu hal. Tapi sekali lagi hal-hal kayak gitu nggak cukup dijadikan alasan buat kita untuk menjalin suatu hubungan. Jatuh cinta nggak semudah biasanya. Masih banyak hal-hal yang perlu dipertimbangkan seperti misalnya agama, komitmen, kesetiaan, kepercayaan, rasa nyaman, tanggung jawab, sifat-sifat, finansial, target, prinsip, masa depan, bahkan hingga keluarganya.
Sekarang aku juga sadar, kenapa aku jarang merasakan jatuh cinta yang berbunga-bunga lagi sama orang karena makin realistis lah pikiran kita. Bahkan orang yang kita kagumi sekalipun belum tentu bisa bikin jatuh cinta, rangkaian kata-kata gombal udah nggak ngaruh lagi. Yang dibutuhkan nggak cuma hal-hal “sampah” yang cuma bersifat sementara, bahkan udah nggak tertarik lagi main-main dengan percintaan karena yang harus dikerjakan makin banyak dan beban tanggung jawab sama diri sendiripun makin berat.
Iya emang cinta aja nggak cukup. Tingkat kematangan kita yang semakin tinggi membuat kita sadar bahwa ada hal yang harus dipertimbangkan selain cuma cinta untuk menjalin sebuah hubungan.
Mungkin dulu pas masih SMP maupun SMA cuma bermodalkan “aku suka kamu, kamu juga suka aku. Yuk lah kita terikat status pacaran” udah cukup. Tapi makin dewasa kita, hal-hal kayak gitu udah gak berlaku lagi buat kita. Karena makin kesini juga makin bertambah orang-orang yang kita temui, kita makin sering mengagumi orang lain, bahkan makin sering sekedar suka sama orang lain karena hanya suatu hal. Tapi sekali lagi hal-hal kayak gitu nggak cukup dijadikan alasan buat kita untuk menjalin suatu hubungan. Jatuh cinta nggak semudah biasanya. Masih banyak hal-hal yang perlu dipertimbangkan seperti misalnya agama, komitmen, kesetiaan, kepercayaan, rasa nyaman, tanggung jawab, sifat-sifat, finansial, target, prinsip, masa depan, bahkan hingga keluarganya.
Sekarang aku juga sadar, kenapa aku jarang merasakan jatuh cinta yang berbunga-bunga lagi sama orang karena makin realistis lah pikiran kita. Bahkan orang yang kita kagumi sekalipun belum tentu bisa bikin jatuh cinta, rangkaian kata-kata gombal udah nggak ngaruh lagi. Yang dibutuhkan nggak cuma hal-hal “sampah” yang cuma bersifat sementara, bahkan udah nggak tertarik lagi main-main dengan percintaan karena yang harus dikerjakan makin banyak dan beban tanggung jawab sama diri sendiripun makin berat.
Iya emang cinta aja nggak cukup. Tingkat kematangan kita yang semakin tinggi membuat kita sadar bahwa ada hal yang harus dipertimbangkan selain cuma cinta untuk menjalin sebuah hubungan.
"maybe being a teenager is a fun thing. and maybe being an adult is a boring and complicated thing. but that's okay. life is not just about having fun. we must be able to interpret life and always learn in order to live better in the future."
Komentar
Posting Komentar