Teruntuk Ibuku, Rumi Kustiningsih.

Teruntuk ibu saya, orang yang paling berjasa dalam hidup saya. bukan tentang pendidikan dan pencapaian ibu, tapi ketulusan hati ibu.

Teruntuk ibu saya, orang yang selalu memberikan yang terbaik untuk saya tanpa memikirkan apa yang dia butuhkan untuk dirinya sendiri terlebih dahulu.

Teruntuk ibu saya, orang yang paling kecewa ketika saya lupa atau sengaja meninggalkan sholat tetapi selalu tersenyum dan memberikan dukungan ketika saya sedang jatuh.

Teruntuk ibu saya, orang yang selalu berdoa untuk saya bahkan diam-diam menangis mendoakan saya ketika bahkan saya sendiri sebenarnya tidak sedang sesakit apa yang ibu bayangkan.

Teruntuk ibu saya, orang yang selalu tersenyum dihadapan saya ketika saya sedang marah dan keras kepala.

Teruntuk ibu saya, orang yang selalu sabar ketika saya selalu complain a lot of things dan tidak jarang membentak-bentak ibu.

Teruntuk ibu saya, orang yang selalu memeluk dan mencium saya setiap saya didekatnya.

Teruntuk ibu saya, orang yang selalu merindukan saya ketika saya malah sedang sibuk memikirkan tugas-tugas saya.

Teruntuk ibu saya, orang yang paling senang ketika mendengar saya akan pulang dari perantauan. dan orang yang paling sedih ketika saya tidak lama lagi harus kembali ke perantauan.

Teruntuk ibu saya, orang yang tidak jarang saya buat menangis hatinya.

Teruntuk ibu saya, yang selalu mementingkan kebahagiaan saya dibandingkan kebahagiaannya sendiri.

Teruntuk ibu saya, yang tidak akan habis saya tuliskan disini.

I LOVE YOU. SO MUCH! MORE THAN ANYTHING.
nggak akan ada orang yang bisa menggantikan posisi ibu di dalam hati saya.

-Anakmu, Bu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUJUH HARI

Reunion with My Girls

Cinta Aja Nggak Cukup